Pertumbuhan Ekonomi Naik Walau Tidak Signifikan
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Achmad Hafisz Tohir. (Foto : Andri).
Pertumbuhan ekonomi nasional diproyeksikan naik walau tidak signifikan. Kenaikan itu ditopang oleh obligasi. Ini menjadi sorotan penting legislator di parlemen yang menyorot kenaikan angka pertumbuhan yang sangat tipis di 2018.
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Achmad Hafisz Tohir yang diwawancara lewat sambungan telepon mengungkapkan, kenaikan angka pertumbuhan memang akan terjadi pada 2018. Tapi, angka pertumbuhannya tipis, sekitar 5,1-5,2 persen. Kenaikan ini, katanya, tidak signifikan. Apalagi, hal tersebut ditopang oleh obligasi (utang) negara. Pada 2017 saja yang diperkirakan tumbuh 5,2 persen seperti dalam APBN 2017, hanya tumbuh 5,1 persen.
“Pertumbuhan naik tapi tidak signifikan. Jika pertumbuhan tersebut dibangun tanpa utang, bagus. Akan tetapi sayangnya pertumbuhan ekonomi yang tumbuh naik tipis tersebut dibangun atas obligasi (utang) negara yang cukup besar. Bahkan, terbesar yang pernah kita buat selama ini,” kata Anggota F-PAN DPR RI itu, Selasa (19/12/2017).
Ditambahkannya, pada 2018 pertumbuhan yang juga diharapkan pemerintah sebesar 5,4 persen itu, disambut optimisme. Namun sekali lagi, sambung Hafisz, situasinya kurang mendapat dukungan global. “Maka bisa saja meleset lagi di kisaran 5,1-5,2 persen saja,” kilah politisi dari dapil Sumsel I tersebut.
Menurutnya, sulit bagi pemerintah mengejar proyeksi angka pertumbuhan 5,4 persen ini bila kondisi regional dan international tak mendukung. (mh/sc)